Bentuk Tari Payung Sarampak di Sanggar Lindang Urek Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh
DOI:
https://doi.org/10.24036/ag.v1i2.23Keywords:
bentuk tari, tari payuang sarampak, sanggar lindang urekAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Bentuk Tari Payuang Sarampak di Sanggar Lindang Urek Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Instrumen utama adalah peneliti sendiri dengan instrumen pendukung catatan observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data berupa catatan literatur, catatan pengamatan, pedoman wawancara dan catatan dokumen. Teknik analisis data adalah dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk Tari Payuang Sarampak merupakan tari kreasi di Sanggar Lindang Urek yang berasal dari ide koreografer yang terinspirasi dari pergaulan muda mudi di Ranah Minang yang tetap memegang teguh agama. Gerak dalam tari Payuang Sarampak berjumlah 35 dengan diiringi alat musik diantaranya yaitu talempong, gitar bass, violin, akordion, gandang, tasa, tamborin, bansi dan saruni. Tarian ini dilakukan secara berpasangan yang terdiri dari 6 orang penari. Desain lantai terdiri dari garis lurus vertikal, lingkaran penuh dan membentuk segitiga. Komposisi kelompok yaitu unision atau serempak dan alternate atau selang-seling. Aspek isi dari Tari Payuang Sarampak meliputi ide, suasana dan pesan. Ide dalam tari ini terinspirasi dari pergaulan muda mudi yang tetap memegang teguh agama. Suasana dalam Tari Payuang Sarampak mencerminkan kebahagiaan dan pesan dalam tari ini yaitu tetap mejaga etika dalam bergaul dan memegang teguh agama.
References
Amelia, R., Astuti, F., & Darmawati, D. (2018). Bentuk Penyajian Tari Barombai dalam Upacara Turun Ka Sawah di Nagari Padang Laweh Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung. Jurnal Sendratasik, 7(2), 1-5.
Hulda. (2003). Analisa Gerak dan Karakter Tari. Padang Panjang. Departemen Pendidikan Nasional Sekolah Tinggi Seni Indonesia.
Indrayuda. (2013). Tari Sebagai Budaya dan Pengetahuan. Padang: UNP Press
Kusnadi. (2009). Keberadaan Nelayan Dalam Dinamika Ekonomi Pesisir. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Majesti, N., Indrayuda, I., & Darmawati, D. (2014). Peubahan Bentuk Tari Piriang Rantak Tapi di Nagari Pitalah Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Sendratasik, 3(3), 54-60.
Moleong, Lexy J. (1988). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Departemen. Pendidikan dan Kebudayaan.
Moleong, Lexy J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nerosti. (2017). Tiga Gaya Tari Rantak Kudo Berpotensi Sebagai Sajian Pariwisata Di Kawasan Mandeh Dan Sekitarnya. Journal of Urban Society’s Arts, 4(2), 89-102
Nerosti. (2021). Mencipta dan Menulis Skripsi Tari. Rajawali Pers
Purwatiningsih, Harini Ninik. (2004). Pendidikan Seni Tari-Drama di TK-SD. Malang: Universitas Negeri Malang
Sari, K. M., Asriati, A., & Darmawati, D. (2013). Struktur Gerak Tari Tupai Jonjang di Kanagarian Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Sendratasik, 2(1), 65-72.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta
___________. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Putri, Y., & Mansyur, H. (2020). Tinjauan Koreografi Tari Balanse Madam Di Kota Padang. Jurnal Sendratasik, 10(1), 290-297.
Yolanda, P. L., Indrayuda, I., & Darmawati, D. (2012). Peranan Olah Tubuh Terhadap Teknik Tari dalam Karya Tari Autis Karya Vivi Sumanti. Jurnal Sendratasik, 1(1), 68-76.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Nur’aini Putri, Darmawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.